Reproduksi Gymnospermae dan Angiospermae
skema dan gambar siklus hidup tumbuhan Gymnospermae & Angiospermae (LENGKAP)
a. Gymnospermae
Tumbuhan
Gymnospermae menghasilkan heterospora yaitu berupa mikrospora dan
megaspora. Mikrospora berkembang menjadi mikrogametofit (gametofit
jantan) dan berisi serbuk sari. Sementara itu, megaspora berkembang
menjadi megagametofit (gametofit betina). Pada bakal biji (megaspora)
terdapat struktur liang biji ( mikrofil) dan kantong serbuk sari (pollen
chamber) yang mengganti fungsi bunga sebagai organ reproduksi betina.
Setelah
serbuk sari dilepas, butir serbuk sari berkembang menjadi sperma. Pada
saat penyerbukan, serbuk sari melekat pada bakal biji. Selanjutnya,
sperma bergerak menuju sel telur melalui buluh sebuk sari. Jika terjadi
pembuahan, akan terbentuk zigot yang berkembang menjadi embrio dan biji.
Jika biji tersebut jatuh pada tempat yang sesuai, biji akan tumbuh dan
berkembang menjadi tumbuhan baru.
Penyerbukan
pada Gymnospermae dilakukan dengan perantara angin (anemokori). Skema
daur hidup tumbuhan Gymnospermae digambarkan pada bagan berikut ini.
Gambar: Skema daur hidup tumbuhan Gymnospermae
Gymnospermae belum memiliki bunga yang sesungguhnya. Alat reproduksi disebut konus atau runjung yang dilindungi oleh sisik. Runjung ada 2 macam yaitu runjung betina dan runjung jantan. Runjung jantan mempunyai beberapa mikrosporofil. Setiap mikrosporofil mempunyai dua mikrosporangium yang di dalamnya terbentuk sel induk mikrospora. Sel induk mikrospora akan mengalami meiosis menghasilkan empat mikrospora yang haploid. Runjung betina terdiri atas sumbu tengah yang dilekati sisik. Setiap sisik terdapat dua ovul (bakal biji). Setiap ovul dilapisi oleh integument yang bersatu dengan megasporangium. Di dalam megasporangium terdapat satu sel induk megaspore yang akan mengalami meiosis menghasilkan empat megaspore. Tiga diantara megaspore akan mereduksi diri sehingga tinggal satu megaspore yang fungsional.
Proses penyerbukan dan pembuahan terjadi sebagai berikut :
Serbuk sari mulai berkecambah dan membentuk tabung sari serta masuk ke
jaringan megasporangium. Sel generatif membelah menjadi sel tangkai dan
sel tubuh. Sel tubuh membelah membentuk gamet jantan atau sperma. Tabung
serbuk sari akan menembus sel leher dari arkegonium dan melepaskan
isinya kedalam sel telur. Salah satu sel sperma akan bersatu dengan sel
telur dan semua sisa dari inti gametofit jantan akan tereduksi.
Gambar : Siklus Hidup Gymnospermae
b. Angiospermae
Angiospermae dapat berkembang biak secara generatif dan vegetatif. Berikut skema siklus hidup Angiospermae secara generatif.
Gambar : Skema siklus hidup Angiospermae
2. Ciri –ciri utama angiospermae adalah sebagai berikut : a. bakal biji diliputi oleh sporofil yang berbentuk karpel atau daging buah dan secara keseluruhan membentuk bakal buah atau ovarium, b. terdapat putik yang jelas yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu : kepala putik, tangkai putik dan bakal buah, c. memiliki bunga sejati yang terdiri atas : perhiasan bunga, benang sari dan putik, d. setelah penyerbukan, terjadi pembuahan,bakal biji akan menjadi biji, dinding bakal buah akan menjadi daging buah.
BAGIAN BUNGA FUNGSI
1. Kelopak (kalik Melindungi kuncup bunga
2. Mahkota (korola) Menarik perhatian serangga
3. Benang sari (stamen) terdiri dari
a. tangkai sari (filamen)
b. kepala sari (antera) terdiri atas 4 kantong sari Sebagai penghasil gamet jantan, yaitu serbuk sari
4. Putik (pistilus) terdiri atas :
a. tangkai putik (stilus)
b. kepala putik (stigma)
c. bakal buah (ovarium) di dalam bakal buah terdapat bakal biji Sebagai penghasil gamet betina
Bagian-bagian bunga sempurna. 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik (stigma), 3. Tangkai putik (stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi, 7. Tangkai bunga (pedicel), 8.Kelenjar nektar, 9. Benang sari (stamen), 10. Bakal buah (ovum), 11. Bakal biji (ovulum), 12. , 13. Serbuk sari (pollen), 14. Kepala sari (anther), 15. Perhiasan bunga (periantheum), 16. Mahkota bunga (corolla), 17. Kelopak bunga (calyx)
Pembentukan gametofit betina berasal dari hasil pembelahan inti
kandung lembaga primer di dalam bakal biji. Proses pembentukannya
adalah sebagai berikut : inti kandung lembaga primer membelah tiga kali
berturut-turut sehingga terbentuk delapan inti, tiga inti didaerah
mikrofil yang terdiri dari satu buah sel telur dan dua sel pengapit sel
telur, yang disebut sel sinergid, tiga inti di daerah kalaza disebut
antipoda, dan dua inti bergerak ke bagian tengah kandung lembaga melebur
membentuk inti kandung lembaga sekunder. Jadi gametofit betina terdiri
atas sel telur(n), sel sinergid (n) dan inti kandung lembaga sekunder
(2n).
Gametofit jantan dibentuk di dalam kantong sari.. Selama
Gametogenesis inti serbuk sari membelah menghasilkan inti vegetatif dan
inti generatif, yang tidak sama besar. Sel vegetatif lebih besar dari
sel generatif. Inti sel generatif membelah secara mitosis dan
menghaslkan 2 sel sperma.
Proses pembuahan berawal dari proses penyerbuakan. Selisih antara
penyerbukan dan proses pembuahan relatif pendek. Pada saat serbuk sari
jatuh di kepala putik segera terbentuk buluh serbuk sari .Pada ujung
buluh serbuk sari terdapat inti vegetatif bertindak sebagai penunjuk
jalan bagi dua inti sperma. Selanjutnya buluh serbuk sari terus tumbuh
memanjang mencapai bakal biji. Di dalam bakal biji inti sperma I (n)
membuahi sel telur (n) sehingga terbentuk zigot (2n) dan inti sperma II
(n) membuahi inti kandung lembaga sekunder sehingga terbentuk endosperm
(3n). Peristiwa pembuahan ini disebut pembuahan ganda.
Jadi perbedaan reproduksi angiospermae dengan gymnospermae adalah :
a. Alat reproduksi ; Pada Angiospermae, terdapat dalam bunga yang
sesungguhnya sedangkan gymnosperma, berupa runjung atau konus.
b.Penyerbukan ; Pada angiospermae, serbuk sari jatuh tepat di kepala
putik sedangkan gymnospermae serbuk sari jatuh ditetes penyerbukan pada
bakal biji.
c. Jarak waktu penyerbukan ; pada angiospermae jarak waktu antara
penyerbukan dengan pembuahan relatif pendek sedangkan gymnospermae
jarak waktunya sangat panjang.
d. Pembuahan ; pada angiospermae terjadi dua kali pembuahan yang
menghasilkan zigat dan endosperm sehingga disebut pembuahan ganda
sedangkan gymnospermae hanya mengalami satu kali pembuahan yang
menghsilkan zigot sehingga disebut pembuahan tunggal.