Cute Tinkerbell

Kamu Pengujung ke

Sabtu, 11 Oktober 2014

IPS SEJARAH KELAS X

TEORI ASAL_USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA alam memahami ilmu antropologi, kita perlu untuk mengetahui tentang teori asal usul manusia, manusia purba serta ras suku. Banyak sekali para ahli antropologi yang memiliki pendapat tentang teori dalam materi ini. Salah satunya pendapat tentang teori manusia dari evolusi Charles Darwin dijelaskan bahwa manusia pertama adalah kera, sedangkan dalam kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur'an, dijelaskan bahwa manusia pertama adalah Nabi adam a.s. Namun, hingga saat ini para ilmuwan masih terus mencari bukti untuk memastikan asal mula manusia. Salah satu teori tentang manusia purba yaitu Charles Darwin mengatakan , bahwa terbentuknya berbagai kelompok organisme adalah dari perubahan secara terus menerus dari kelompok organisme lain yang lebih rendah atau sederhana. Perkembangan Ras Suku Menurut A.L. Krober, penggolongan ras terpenting di dunia serta hubungan antara satu dengan yang lain adalah sebagai berikut: Ras utama, Ras khusus, dan masing masing terdiri dari beberapa ras. Konsep ras berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, sistem rasial secara sosial dibangun dari waktu ke waktu dalam konteks sosial dan politik yang spesifik (Smedley 2007). Ratusan ras yang berbeda diakui di Brazi didasarkan pada fenotipe atau penampilan, seperti perubahan penampilan individu demikian juga tugas dari kategori rasialnya (Haris 11970). Rasisme dan diskriminasi ras diekspresikan pada tingkat individu maupun institusional. “Biologi molekuler baru dan yang petugas praktik intervensi bioteknologi yang memberikan perlombaan hidup baru” (Abu El-Haj 2007: 284), merupakan kategori sosial dengan implikasi politik. A. Teori Asal-Usul Manusia Sebenarnya terdapat beberapa teori yang membahas tentang asal-usul manusia yang sekarang menghuni wilayah Nusantara ini. Teori-teori tersebut antara lain sebagai berikut: a. Teori Yunan Teori ini didukung oleh beberapa sarjana seperti R.H Geldern, J.H.C Kern, J.R Foster, J.R Logen, Slametmuljana, dan Asmah Haji Omar. Secara keseluruhan, alasan-alasan yang menyokong teori ini yaitu sebagai berikut: 1) Kapak Tua yang ditemukan di wilayah Nusantara memiliki kemiripan dengan Kapak Tua yang terdapat di Asia Tengah. Hal ini menunjukkan adanya migrasi penduduk dari Asia Tengah ke Kepulauan Nusantara. 2) Bahasa Melayu yang berkembang di Nusantara serumpun dengan bahasa yang ada di Kamboja. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di Kamboja 214, mungkin berasal dari Dataran Yunan dengan menyusuri Sungai Mekong. Arus perpindahan ini kemudian dilanjutkan ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke wilayah Nusantara. Kemiripan bahasa Melayu dengan bahasa Kamboja sekaligus menandakan pertaliannya dengan Dataran Yunan. Teori ini merupakan teori yang paling populer dan diterima oleh banyak kalangan. Berdasarkan teori ini, orang-orang Nusantara datang dan berasal dari Yunan. Kedatangan mereka ke Kepulauan Nusantara ini melalui tiga gelombang utama, yaitu perpindahan orang Negrito, Melayu proto dan juga melayu deutro. [1] b.Teori Nusantara Teori ini menyatakan bahwa asal mula manusia yang menghuni wilayah Nusantara ini tidak berasal dari luar melainkan mereka sudah hidup dan berkembang di wilayah Nusantara itu sendiri. Teori ini didukung oleh sarjanasarjana seperti J. Crawford, K. Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf. Akan tetapi, nampaknya teori ini kurang populer dan kurang banyak diterima oleh masyarakat.[2] Teori Asal Mula Manusia menurut Charles Darwin Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses yang diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia moderen dan nenek moyangnya, di tetapkanlah empat kelompok dasar sebagai berikut: Australophithecines, Homo habilis, Homo erectus, Homo sapiens. Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil dan rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai "Australopithecus > Homo Habilis > Homo erectus > Homo sapiens," evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya. [3] B. Teori Asal Usul Manusia Purba Sejak Charles Darwin meluncurkan bukunya The Origin of Species di tahun 1859, paham tentang evolusi berkembang. Pemikiran Darwin dianggap sebagai dasar bagi ilmu pengetahuan tentang evolusi, bahwa terbentuknya berbagai kelompok organisme adalah dari perubahan secara terus menerus dari kelompok organisme lain yang lebih rendah/ sederhana.[4] melihat sekilas beberapa klaim tentang manusia purba adalah: a. Piltdown Man Fosil ini ditemukan di Piltdown tahun 1912 oleh Charles Dawson, Arthur Smith Woodward dan Fr. Teilhard de Chardin. Dikatakan bahwa pertama kali yang ditemukan adalah bagian atas tengkorak manusia dan di dekatnya, rahang yang menyerupai rahang kera, namun gigi gerahamnya hilang. Gigi tersebut konon ditemukan 8 bulan sesudahnya, dan sesudah itu diperolehlah gambaran tentang Piltdown man. Seorang anthtropologis terkemuka pada zaman itu, Marcellin Boule, meragukan penemuan itu. Konon di tahun 1915 ditemukan kembali fosil serupa di radius 2 mil dari Piltdown, dan Piltdown man dianggap sebagai manusia Inggris purba, yang hidup sekitar 500,000 tahun yang lalu (prediksi ini kemudian terus turun sampai hanya 500 tahun yang lalu). b. Australopithecines Australopithecines ditemukan di Afrika tahun 1924, oleh Dr. Raymond Dart, dan dilanjutkan oleh Robert Broom dan J.T. Robinson. Australopithecines digambarkan sebagai mahluk yang berahang besar, ber-otak kecil, tinggi 4 kaki, berjalan menyerupai manusia, seolah merupakan mahluk yang kemudian ber- evolusi menjadi manusia. Namun kenyataannya, bukti fosil species ini sangatlah sedikit. Tak jarang hasil rekonstruksi tulang ini diperoleh dari “preconceived idea” dari ilmuwan yang meneliti, agar cocok dengan teori evolusi. Tahun 1954, Solly Zuckerman (Chief Scientific Advisor pemerintah Inggris), yang mengadakan penyelidikan semua fosil tulang ini mengumumkan hasil studinya, bahwa fosil binatang tersebut tidak menunjukkan bukti sebagai sesuatu yang kemudian ber-evolusi menjadi manusia. Tahun 1975, Dr. Charles Oxnard dari Chicago University mengumumkan hasil studinya, bahwa Australopithecines berbeda dari manusia dan dari kera modern, dan lebih menyerupai orangutan. c. Homo erectus Di tahun 1975, Richard Leakey memasukkan fosil yang ditemukannya di Koobi Fora sebagai Homo erectus (KNM-ER 3733), dengan kapasitas otak 850/900 cc. Demikian juga temuan berikutnya (KNM-ER 3883). Namun Dr. Duane Gish mengatakan bahwa adalah mungkin, fosil- fosil tersebut yang digolongkan sebagai Homo erectus, sesungguhnya adalah Neanderthal man. Mereka digolongkan sebagai Homo erectus karena dianggap terlalu tua bagi Neanderthal man. (lih. Surat Dr. Gish kepada A.W Mehlert di Brisbane, 24 Maret 1978). Fakta ini menunjukkan bahwa penentuan klasifikasi ditentukan oleh suatu kriteria yang telah dibuat terlebih dahulu, sedangkan kriteria yang menjadi acuannya itu sendiri nampaknya tidak disepakati oleh semua ilmuwan. C. Perkembangan Ras (Suku) Dalam hal ini konsepsi biologis dari suku adalah suatu keserbaragaman umat manusia yang permanen yang tersusun dari para individu yang merasa keturunan dari suatu keluarga tertentu dalam suatu lingkup masyarakat.[5] Suatu kesukuan adalah merupakan bagian dari suatu rumpun yang masih memiliki ciri sehingga dapat di bedakan tata cara kehidupanya daripada bagian manusia lainya yang juga memiliki kesukun sendiri. Ras menurut para ahli ilmu social berikut menurut beberapa para ahli: 1. Paul b. Horton Ras adalah suatu kelompok yang berbedadengan kelompok kelompok Yang lain dalam segi cirri cirri fisik bawaan . 2. Bruce j. cohen Ras dalah katagori individu yang secara turun temurun memiliki cirri cirri fisik dan biologis tertentu yang sama. 3. Alex thio Ras adalah sekelompok orang yang di anggap oleh masyarakat memiliki cirri cri biologis yang berbeda. 4. Stephen k. sanderson Ras adalah suatu kelompok yang di identifikasikan oleh orang lain sebagai perbedaan social yang di landasi oleh cirri cirri fisik atau biologis. Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa ras adalah sekelompok manusia yang berbeda dengan kelompok lainya dalam cirri fisik bawaan. pErbedaan ras yang menonjol terletak pada warna kulit, rambut dan mata. Dalam klasifikasi ras terdapat penggolongan ras yang berkembang di kemukakan oleh para ahli menurut ralp linton manusia di dunia ini di bagi menjadi tiga kelompok ras besar , yaitu ras mongoloid, ras kaukasoid, ras negroid yang mempunyai suatu cirri tersendiri. Menurut A.L. Krober, penggolongan ras terpenting di dunia serta hubungan antara satu dengan yang lain adalah sebagai berikut: Ras utama, Ras khusus, dan masing masing terdiri dari beberapa ras PENUTUP Dari uraian di atas maka dapat di simpulkan terdapat beberapa teori tentang asal usul manusia antara lain: teori yunan dan teori nusantara dan ada beberapa klaim tentang manusia purba antara lain Piltdown man, Australopithecines, homo erectus, yang di jelaskan asal mula penemuanya dan cirri cirri manusia purba tersebut. Bahwa ras adalah sekelompok manusia yang berbeda dengan kelompok lainya dalam cirri fisik bawaan. perbedaan ras yang menonjol terletak pada warna kulit, rambut dan mata. Dengan demikian penggolongan masyarakat atas dasar ras yang terjadi dengan sendirinya karena ada sifat pembawaan sejak manusia di lahirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar